Sabtu, 29 Mei 2010

Pemanfaatan lingkungan sekitar



Latar Belakang

Masih ada sebagian pendidik yang beranggapan bahwa media pembelajaran selalu berkaitan dengan peralatan elektronik atau peralatan canggih yang mahal harganya. Anggapan seperti itu merupakan pandangan yang terlalu sempit terhadap makna media pembelajaran. Sesungguhnya, media pembelajaran sangat banyak jenis dan jumlahnya. Mulai dari jenis media yang paling sederhana dan murah, hingga jenis media yang canggih dan mahal. Ada media buatan pabrik, ada pula jenis media yang dapat dibuat sendiri oleh guru. Bahkan banyak pula jenis media yang telah tersedia di lingkungan sekitar kita yang langsung dapat kita gunakan untuk keperluan pembelajaran. Oleh karena itu, seharusnya tidak ada lagi guru yang enggan menggunakan media pembelajaran karena alasan ketiadaan biaya. Mengapa? Karena begitu banyak jenis media belajar yang dapat kita peroleh secara mudah dan murah di sekitar kita. Yang diperlukan adalah kemauan , kejelian dan kreatifitas kita dalam memilih dan mendayagunakan potensi berbagai sumber dan media belajar yang ada di sekeliling kita.


PEMBAHASAN

A. Jenis-jenis Sumber Belajar yang Ada di Lingkungan

Pada bagian sebelumnya, kita telah mengenal adanya dua jenis sumber belajar, yaitu sumber belajar yang dirancang (by design resources) dan sumber belajar yang dimanfaatkan (by utility resources). Berbagai benda yang terdapat di lingkungan kita dapat kita kategorikan ke dalam jenis sumber belajar yang dimanfaatkan (by design resources) ini. Dibanding dengan dengan jenis sumber belajar yang dirancang, jenis sumber belajar yang dimanfaatkan ini jumlah dan macamnya jauh lebih banyak. Oleh karena itu, sangat dianjurkan setiap guru mampu mendayagunakan sumber belajar yang ada di lingkungan ini. Pengertian lingkungan dalam hal ini adalah segala sesuatu baik yang berupa benda hidup maupun benda mati yang terdapat di sekitar kita ( di sekitar tempat tinggal maupun sekolah). Sebagai guru, kita dapat memilih berbagai benda yang terdapat di lingkungan untuk kita jadikan media dan sumber belajar bagi siswa di sekolah. Bentuk dan jenis lingkungan ini bermacam macam, misalnya : sawah, hutan, pabrik, lahan pertanian, gunung, danau, peninggalan sejarah, musium, dan sebagainya. Media di lingkungan juga bisa berupa benda-benda sederhana yang dapat dibawa ke ruang kelas, misalnya : batuan, tumbuh-tumbuhan, binatang, peralatan rumah tangga, hasil kerajinan , dan masih banyak lagi contoh yang lain. Semua benda itu dapat kita kumpulkan dari sekitar kita dan dapat kita pergunakan sebagai media pembelajaran di kelas. Benda-benda tersebut dapat kita perloeh dengan mudah di lingkungan kita sehari-hari. Jika mungkin, guru dapat menugaskan para siswa untuk mengumpulkan benda-benda tertentu sebagai sumber belajar untuk topik tertentu. Benda-benda tersebut juga dapat kita simpan untuk dapat kita pergunakan sewaktu-waktu diperlukan.
B .Keuntungan Memanfaatkan Media Lingkungan

Memanfaatkan lingkungan sebagai media pembelajaran memiliki banyak keuntungan. Beberapa beberapa keuntungan tersebut antara lain :

  1. Menghemat biaya, karena memanfaatkan benda-benda yang telah ada di lingkungan.
  2. Praktis dan mudah dilakukan, tidak memerlukan peralatan khusus seperti listrik.
  3. Memberikan pengalaman yang riil kepada siswa, pelajaran menjadi lebih konkrit, tidak verbalistik.
  4. Karena benda-benda tersebut berasal dari lingkungan siswa, maka benda-benda tersebut akan sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan siswa. Hal ini juga sesuai dengan konsep pembelajaran kontekstual (contextual learning).
  5. Pelajaran lebih aplikatif, maksudnya materi belajar yang diperoleh siswa melalui media lingkungan kemungkinan besar akan dapat diaplikasikan langsung, karena siswa akan sering menemui benda-benda atau peristiwa serupa dalam kehidupannya sehari-hari.
  6. Media lingkungan memberikan pengalaman langsung kepada siswa. Dengan media lingkungan, siswa dapat berinteraksi secara langsung dengan benda, lokasi atau peristiwa sesungguhnya secara alamiah.
  7. Lebih komunikatif, sebab benda dan peristiwa yang ada di lingkungan siswa biasanya mudah dicerna oleh siswa, dibandingkan dengan media yang dikemas (didesain).

Dengan memahami berbagai keuntungan tersebut, seharusnya kita dapat tergugah untuk memanfaatkan semaksimal mungkin lingkungan di sekitar kita untuk menunjang kegiatan pembelajaran kita. Lingkungan kita menyimpan berbagai jenis sumber dan media belajar yang hampir tak terbatas. Lingkungan dapat kita manfaatkan sebagai sumber belajar untuk berbagai mata pelajaran. Kita tinggal memilihnya berdasarkan prinsip-prinsip atau kriteria pemilihan media dan menyesuaikannya dengan tujuan, karakteristik siswa dan topik pelajaran yang akan kita ajarkan. Kriteria pemilihan media itu telah kita bahas pada bagian sebelumnya.
C. Prinsip-prinsip Pembuatan Media yang Memanfaatkan Lingkungan

Media-media yang terdapat di lingkungan sekitar, ada yang berupa benda-benda atau peristiwa yang langsung dapat kita pergunakan sebagai sumber belajar. Selain itu, ada pula benda-benda tertentu yang harus kita buat terlebih dulu sebelum dapat kita pergunakan dalam pembelajaran. Media yang perlu kita buat itu biasanya berupa alat peraga sederhana dengan menggunakan bahan-bahan yang terdapat di lingkungan kita. Jika kita harus membuat media belajar semacam itu, maka ada beberapa prinsip pembuatan yang perlu kita perhatikan, yaitu :

  • Media yang dibuat harus sesuai dengan tujuan dan fungsi penggunaannya.
  • Dapat membantu memberikan pemahaman terhadap suatu konsep tertentu, terutama konsep yang abstrak.
  • Dapat mendorong kreatifitas siswa, memberikan kesempatan kepada siswa untuk bereksperimen dan bereksplorasi (menemukan sendiri)
  • Media yang dibuat harus mempertimbangkan faktor keamanan, tidak mengandung unsur yang membahayakan siswa.
  • Dapat digunakan secara individual, kelompok dan klasikal
  • Usahakan memenuhi unsur kebenaran substansial dan kemenarikan
  • Media belajar hendaknya mudah dipergunakan baik oleh guru maupun siswa
  • Bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat hendaknya dipilih agar mudah diperoleh di lingkungan sekitar dengan biaya yang relatif murah
  • Jenis media yang dibuat harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan sasaran didik

D. Pemanfaatan lingkungan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa

Sejauh ini, jika kita mendengar kat-kata praktek, kita akan lansung membayangkan laboratorium. Padahal praktek dapat kita lakukan di tempat-tempat lain. Seperti lingkungan-lingkungan di luar sekolah.Misalnya dalam pelajaran matematika, kita bisa melakukan praktek di lingkungan luar kelas atau sekolah menggunakan peralatan-peralatan yang telah tersedia di alam. Akibatnya, praktek sebagai salah satu penguatan dalam pemahaman siswa tehadap materi yang diajarkan, akan terasa lebih bermakna dan menyenangkan. Karena mereka memahami terapannya secara lansung.
Contohnya adalah ketika guru mengajarkan materi tentang peluang di kelas. Setelah siswa paham dengan materi yang diajarkan, guru dapat mengajak siswa ke luar kelas dan memperaktekkan langsung dengan benda-benda yang ada lingkungan sekitar. Seperti batu, daun dan lain sebagainnya, yang berguna sebagai alat peraga.

Sesungguhnya proses belajar selalu terjadi dalam kegiatan kejiwaan siswa sendiri atau penalaran sendiri yaitu ketika terjadi interaksi antara lingkungan diri sendiri dengan lingkungan luar. Dengan pemanfaatan lingkungan sebagai tempat praktek siswa, akan memberikan pengalaman baru kepada siswa yang bisa mereka kaitkan dengan materi pelajaran yang telah mereka pelajari. Melalui pemanfaatan lingkungan alam sebagai “laboratorium” diharapkan imajinasi siswa akan terangsang, perasaannya akan tersentuh dan terjadinya pemahaman secara mendalam dalam pikirannya, sehingga mereka mampua memahami, mengingat dan melakukan sesuatu yang diajarkan dengan baik.

Di samping itu, dengan memanfaatkan lingkungan alam sebagai tempat praktek siswa secara langsung, terciptalah optimalisasi panca indra siswa dalam belajar. Dalam proses belajar mengajar, panca indra dan seluruh kesanggupan seorang anak didik perlu dirangsang, digunakan dan dilibatkan sehingga mereka tak hanya mampu mengetahui, melainkan juga dapat memahami , mengingat, menganalisis dan melakukan kembali setiap peragaan yang dilakukan guru dengan baik, benar serta kemampuan lainnya yang bersifat kognisi, efeksi, maupun psikomotor. Pemanfaatan indra pendengaran saja dalam belajar tidak akan dapat mengoptimalkan potensi siswa. Kita perlu memanfaatkan keempat indra lainnya sebagai satu kesatuan agar anak dapata berkembang secara optimal.

Hasil penelitian membuktikan bahwa 11% pengetahuan seseorang diperoleh dari pendengaran, dan 83% dari penglihatan. Sedangkan 20% Kemampuan daya ingat diperoleh dari penggunaan pendengaran, dan 50% dari apa yang dilihat. Melalui mendengar, anak didik mengikuti peristiwa-peristiwa dan ikut merasakan yang disampaikan. Dalam hal ini, telinga seolah-olah menjadi mata. Anak didik memahami sesuatu yang dijelaskan oleh guru. Namun hanya 20% dari yang didengar dapat diingat di kemudian hari. Ingatan yang mendalam akan mampu dihasilkan jika penjelasan guru dilengkapi dengan gambar, simulasi, latihan, prktek, demonstrasi dan lainnya. Dengan demikin, melalui mendengar, melihat dan mempraktekkan akan diperoleh kesan yang jauh lebih mendalam.
E. Pemanfaatan batu sebagai media pembelajaran peluang

Dengan segala keterbatasan sarana pendidikan kita saat ini, sangatlah diperlukan kemandirian dan kekreatifan guru dalam menyampaikan pelajaran kepada peserta didiknya dengan menggunakan segala macam alat peraga yang ada dilingkugan sekitar, salah satunya yaitu batu… Berikut adalah salah saatu cara memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar yakni dengan memanfaatkan batu yang ada disekitar.

Persiapan peralatan

Kumpulkan beberapa batu yang ada disekitarmu yang mempunyai ukuran yang sama. Berikan tanda dengan masing masing batu tersebut.


Contoh lainnya bisa kita ambil dari lingkungan sekitar, seperti kayu, lidi, daun dan sebagainya

Cara Kerja

Pendidik dapat memanfaatkan batu tersebut untuk memperaktikkan pembelajaran peluang kepada peserta didik..

Contoh :

Pendidik dapat menyembunyikan 2 batu yang berbeda tanda misalnya merah(M) dan biru(B) (bisa disembunyikan di dalam kotak atau tempat lainnya).. perintahkan peserta didik untuk menerka batu apa yang akan terambil pada pengambilan pertama dan kedua sebelum dia benar-benar mengambil batu yang disembunyikan oleh pendidik. Peluang batu yang akan terambil bisa MB atau BM, yang artinya merah akan terambil pada pengambilan pertama dan biru akan terambil pada pengambilan kedua atau sebaliknya. Pendidik dapat menambah jumlah batu atau bisa memvariasikan pembelajaran terkait.


KESIMPULAN DAN SARAN


1. Kesimpulan

Dengan memanfaatkan lingkungan alam sebagai tempat praktek siswa secara langsung, terciptalah optimalisasi panca indra siswa dalam belajar. Dalam proses belajar mengajar, panca indra dan seluruh kesanggupan seorang anak didik perlu dirangsang, digunakan dan dilibatkan sehingga mereka tak hanya mampu mengetahui, melainkan juga dapat memahami , mengingat, menganalisis dan melakukan kembali setiap peragaan yang dilakukan guru dengan baik, benar serta kemampuan lainnya yang bersifat kognisi, efeksi, maupun psikomotor. Pemanfaatan indra pendengaran saja dalam belajar tidak akan dapat mengoptimalkan potensi siswa. Kita perlu memanfaatkan keempat indra lainnya sebagai satu kesatuan agar anak dapata berkembang secara optimal.

2. Saran

Diharapkan Kepada kita semua yang akan menjadi Pendidik agar lebih kreatif dalam memanfaatkan lingkungan sebagai media pembelajaran

Tidak ada komentar:

Posting Komentar